Dark AI: Sisi Gelap Kecerdasan Buatan yang Mengancam Keamanan Siber
TEKNO

Pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa berbagai kemudahan dan inovasi. Namun, di balik kemajuan itu, muncul pula sisi gelap yang patut diwaspadai: Dark AI. Kecerdasan buatan gelap ini merujuk pada sistem AI yang sengaja dirancang atau disalahgunakan untuk tujuan berbahaya, tidak etis, bahkan ilegal, dan kini menjadi ancaman serius bagi dunia siber, termasuk Indonesia.
Perusahaan keamanan siber terkemuka, Kaspersky, telah secara terbuka mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap fenomena Dark AI. Menurut mereka, ancaman ini makin mengerikan seiring dengan makin canggihnya kemampuan kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan jahat. Ini bukan sekadar AI yang kurang optimal, melainkan AI yang secara aktif digunakan sebagai alat perusak.
Apa Sebenarnya Dark AI Itu?
Dark AI dapat diartikan sebagai teknologi kecerdasan buatan yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan berbahaya, tidak etis, atau bertujuan merugikan. Contoh paling nyata adalah sistem chatbot yang, alih-alih membantu, justru dirancang untuk tujuan-tujuan seperti menyebarkan informasi palsu, melakukan penipuan, atau bahkan memicu serangan siber. Ini adalah bentuk penyalahgunaan teknologi canggih yang kian marak.