Dukungan Negara untuk Mendukung Ayah Mengatasi Fenomena (Fatherless)

OPINI MUDA

Selasa, 09 September 2025 | 10:06 WIB
Dukungan Negara untuk Mendukung Ayah Mengatasi Fenomena (Fatherless)
ILUSTRASI GRAFIS MENGENAI OPINI Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka DALAM MENYIKAPI FENOMENA FATHERLESS

Ketika ayah hadir secara fisik tetapi tidak benar-benar hadir secara emosional

Saat ini masih banyak terjadi fenomena fatherless, yaitu fenomena ketika ayah hadir secara fisik tetapi tidak benar-benar hadir secara emosional dalam kehidupan anak.

Padahal menurut Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos., Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI/Wakil Kepala BKKBN, kehadiran ayah sama pentingnya dengan ibu dalam membentuk karakter dan kepercayaan diri anak.

ILUSTRASI BY GOOGLEILUSTRASI BY GOOGLE

Pentingnya Kolaborasi dalam Pengasuhan

Ketika ayah dan ibu saling berkolaborasi dalam pengasuhan, keluarga akan tumbuh lebih sehat secara psikologis. Anak-anak yang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih kuat, sekaligus memiliki ikatan emosional yang kokoh dengan keluarganya.

Peran ayah tidak berhenti pada pemberian dukungan finansial saja. Anak-anak membutuhkan kehadiran ayah yang benar-benar hadir secara emosional, terlibat langsung, dan mampu berkomunikasi dari hati ke hati. Kehangatan inilah yang akan membentuk fondasi kuat bagi perkembangan anak.

Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah

Sebuah langkah sederhana yang membawa makna besar dalam memperkuat ikatan orang tua dan anak.

“Kami berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan untuk mengimbau ayah mengantar anak di hari pertama sekolah. Ayah dan ibu harus saling bekerja sama dalam pengasuhan, karena komunikasi dari hati ke hati antara orang tua dan anak adalah kunci tumbuh kembang yang optimal,” tutur Isyana.
 

Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) untuk Generasi Masa Depan

“Kalau anak-anak zaman sekarang, mental health sangat penting. Apakah trauma sudah disembuhkan atau belum, dan kalau belum, apakah pasangan saling mengetahui trauma masa lalu terkait pendidikan atau pola asuh orang tuanya,” jelas Isyana.

Ia kemudian menyinggung Gerakan Ayah Teladan Indonesia yang memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Seorang ayah menjadi figur pertama yang dilihat anak laki-lakinya sebagai teladan, dan bagi anak perempuan, sebagai panutan dalam memilih pasangan hidup kelak.

Isyana menegaskan ayah di keluarga akan mempengaruhi cara anak membangun relasi rumah tangganya di masa depan. Hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu akan menjadi fondasi kuat bagi generasi berikutnya.
 



Ratu Ayu Isyana Bagoes OkaRatu Ayu Isyana Bagoes Oka

Tulisan ini disarikan dari pemikiran Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia dalam diskusi Doublecheck.

Tujuannya sederhana namun penting: mengajak para ayah semua untuk waspada terhadap fenomena fatherless. Keberhasilan program keluarga tidak lepas dari peran aktif seluruh anggota, termasuk ayah.

Sebuah langkah sederhana yang membawa makna besar dalam memperkuat ikatan orang tua dan anak.

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia

Tag Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia FATHERLESS GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA GERAKAN AYAH MENGANTAR ANAK KE SEKOLAH

Terkini