Kisah Satu Kata di Balik Pidato Bersejarah Presiden Prabowo di PBB

OPINI MUDA

Jumat, 26 September 2025 | 14:46 WIB
Kisah Satu Kata di Balik Pidato Bersejarah Presiden Prabowo di PBB
Hariqo Wibawa Satria - Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RI

Oleh: Hariqo Wibawa Satria, Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RI


Suatu malam saya membuka Instagram, dan berhenti pada unggahan Pusat Studi Hukum Konstitusi Universitas Islam Indonesia (PSHK UII) Yogyakarta.
Mereka menghitung kata yang paling sering muncul dalam pidato kenegaraan Presiden Prabowo pada 2025.
Hasilnya mengejutkan: kata "anak" dan "sekolah" termasuk sepuluh kata yang paling sering diucapkan Presiden Prabowo.

Akun Data Indonesia ID bahkan menuliskan kata "anak" di posisi lima besar yang paling sering disebut Presiden. Temuan itu terbayang kembali di benak saya ketika Presiden Prabowo berpidato dengan gagah di Sidang Umum PBB ke-80. Kita menyaksikan, fokus Presiden pada perdamaian dan perhatiannya terhadap masa depan 2,3 miliar anak di dunia.

Baca Juga: Prabowo Jadi Presiden RI ke 4 yang Berpidato di Sidang Umum PBB

anak-anak-sekolah-sambut-gembira-kunjungan-prabowo-di-sumedang-20012025-162759anak-anak-sekolah-sambut-gembira-kunjungan-prabowo-di-sumedang-20012025-162759

Dengan tegas Presiden Prabowo berkata:

"Anak-anak kita sedang memperhatikan. Mereka belajar kepemimpinan bukan dari buku pelajaran, melainkan dari keputusan-keputusan kita."

Presiden Prabowo juga meminta semua pihak untuk menyelamatkan jutaan anak, perempuan, orang lanjut usia dan orang-orang yang tidak berdaya dari bahaya kelaparan, trauma serta kerusakan, utamanya di Gaza dan seluruh tempat yang sedang dilanda konflik.

Pernyataan Presiden Prabowo itu membuat saya terdiam. Tidak hanya berbicara, beliau langsung menawarkan aksi nyata:

"Jika Dewan Keamanan PBB memutuskan, Indonesia siap mengirim 20.000 atau lebih putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, kami siap. Kami akan memikul beban itu bersama dunia."

Tawaran besar itu bukanlah omong kosong.
Data membuktikan, Indonesia memang salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB. Bahkan pada 2025, Indonesia menjadi penyumbang personel terbesar di UNIFIL: 1.256 prajurit.

Baca Juga: Prabowo Mau Naikkan Gaji ASN 2025, ini Dasar Peraturannya

Hariqo Wibawa Satria - Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RIHariqo Wibawa Satria - Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RI
Fokus Presiden pada masa depan anak itu juga tampak jelas di dalam negeri.
Program-program prioritas Presiden seperti Cek Kesehatan Gratis, Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Revitalisasi Sekolah dan Madrasah, Digitalisasi Pembelajaran.

Kemudian Revitalisasi RSUD, Penyembuhan TBC, Sekolah Garuda, Beasiswa, Program S1 bagi guru menjadi bukti bahwa fokus Presiden pada anak tidak berhenti di mimbar internasional.

Presiden Prabowo juga menandatangani PP No 17 Tahun 2025 untuk melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya internet. Kemudian Perpres 81 Tahun 2025 yang memberikan tunjangan bagi dokter spesialis di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan sebesar Rp30,01 juta per orang.

Kini setiap hari, sekitar 25 juta warga Indonesia mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak PAUD, anak sekolah hingga anak santri telah menikmati Makan Bergizi Gratis, segera para guru juga akan dapat MBG.
Pelayanan pemenuhan gizi sebesar ini belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi telah meminta maaf karena kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Pemerintah tengah fokus menginvestigasi seluruh kasus keracunan di beberapa dapur MBG. Segalanya akan dicek dengan teliti.

Badan Gizi Nasional sedang melakukan banyak perbaikan serius terhadap program MBG yang telah melahirkan 278 ribu lapangan kerja baru tersebut. Kritik dan harapan besar dari masyarakat harus betul-betul diperhatikan, demi masa depan anak-anak Indonesia.

Selain MBG, ada juga Cek Kesehatan Gratis. Hingga 19 September 2025, lebih dari 29,8 juta masyarakat Indonesia telah menerima Cek Kesehatan Gratis di 38 provinsi.
Yang menggembirakan 5,9 juta di antaranya adalah anak-anak kita yang berada di 91.185 sekolah. Jumlah ini terus bertambah setiap hari.

Program Cek Kesehatan Gratis ini adalah prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo, dan merupakan yang terbesar dalam sejarah sektor kesehatan Indonesia.
Pemeriksaan kesehatan membuat masyarakat tahu kondisi tubuhnya dan cara menjaganya agar panjang umur.

Program Cek Kesehatan Gratis Presiden Prabowo ini mendapat pujian langsung dari organisasi kesehatan dunia WHO.

Perhatian Presiden terhadap anak-anak dari keluarga miskin ekstrem juga terasa ketika beliau mengunjungi salah satu Sekolah Rakyat pada Kamis, 11 September 2025.

Saat itu beliau berkata mengenang masa lalunya:

"Tempat tidur anak-anak kita di sekolah rakyat bagus, tiap tiga siswa ada satu kamar mandi. Saya dulu di Akademi Militer, 60 orang kamar mandinya yang los gitu, kita mandi pakai gayung."

Presiden Prabowo bahkan menulis surat untuk anak-anak Indonesia yang berasal dari keluarga miskin ekstrem.

"Semua anak-anak Indonesia adalah masa depan Indonesia," kata Presiden saat itu.

Seluruh langkah ini diarahkan pada satu tujuan besar: mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Staf Khusus Presiden RI, Dirgayuzza Setiawan, menjelaskan bahwa Indonesia Emas sekurang-kurangnya memiliki tiga inti.

Pertama, anak Indonesia harus sehat, angka harapan hidupnya harus di atas rata-rata dunia.
Kedua, anak Indonesia pintar, Skor PISA mereka harus di atas rata-rata negara maju. Ini harus kita perjuangkan.
Ketiga, anak-anak Indonesia harus sejahtera, punya pendapatan tinggi dan mampu bersaing dengan anak-anak dari negara lain.

Saya jadi teringat satu kisah nyata. Pada 20 Januari 2025, Presiden Prabowo dikerumuni ratusan anak SD di Sumedang.

prabowo dan anak sekolahprabowo dan anak sekolah
Mereka membawa spidol dan meminta tanda tangan di topi dan baju mereka. Presiden tersenyum dan berkata:
"Jangan nanti gurumu marah. Tidak boleh tanda tangan di topi dan baju."

Presiden Prabowo memang tidak membubuhkan tanda tangan di seragam anak-anak itu, tetapi ia telah menandatangani sesuatu yang jauh lebih penting: kebijakan strategis dan program prioritas untuk mengamankan masa depan anak Indonesia.

Semua itu menunjukkan bahwa di balik satu kata “anak” yang sering diucapkan Presiden Prabowo, terkandung sebuah arah besar: membentuk generasi penerus yang sehat, cerdas, bahagia, dan sejahtera.

Dari mimbar PBB hingga lokasi Cek Kesehatan Gratis dan dapur Makan Bergizi Gratis di pelosok negeri, fokus ini bukan sekadar kata-kata, melainkan investasi nyata untuk Generasi Emas 2045.

Terima kasih sekali atas kritik dan saran dari seluruh masyarakat.
Salam Indonesia bergerak maju.
Hormat kami.

Tag Prabowo Hariqo Wibawa Satria Badan Komunikasi Pemerintahan RI sidang Umum PBB The UN General Assembly (UNGA)

Terkini