Mengenang Jasa Pahlawan Nasional Indonesia: Tokoh Pejuang Kemerdekaan
SEJARAH
2. Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara, yang nama aslinya adalah Soewardi Soerjaningrat, adalah tokoh sentral dalam bidang pendidikan dan pergerakan nasional. Bersama Douwes Dekker (Setiabudi) dan Tjipto Mangoenkoesoemo, mereka dikenal sebagai 'Tiga Serangkai' yang aktif dalam Indische Partij. Ki Hajar Dewantara sangat percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Ia mendirikan Perguruan Taman Siswa yang bertujuan memberikan pendidikan merata bagi rakyat Indonesia, menanamkan semangat kebangsaan, dan membentuk karakter mandiri.
3. Haji Agus Salim: Diplomat Ulung dari Kota Gadang
Haji Agus Salim adalah salah satu pahlawan nasional yang memiliki peran besar di masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Lahir pada 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Sumatera Barat, ia dikenal sebagai seorang intelektual muslim yang fasih berbahasa asing dan memiliki kemampuan diplomasi yang luar biasa. Perannya dalam forum-forum internasional sangat vital dalam memperkenalkan perjuangan Indonesia ke mata dunia dan mencari dukungan dari negara-negara lain, menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya melalui senjata tetapi juga melalui jalur diplomasi.
4. Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo: 'Dokter Rakyat' dan Pejuang Kemerdekaan
Sosok Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dikenal sebagai 'Dokter Rakyat' yang memiliki peran signifikan dalam perjuangan kemerdekaan. Bersama dengan Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), ia merupakan salah satu pendiri Indische Partij, organisasi politik pertama yang secara terang-terangan menuntut kemerdekaan Indonesia. Sebagai seorang dokter, ia juga melayani rakyat kecil, menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap nasib bangsa.
5. Bung Tomo: Pembakar Semangat di Surabaya
Sutomo, atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, adalah salah satu tokoh penting pada Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November. Ia dikenal luas melalui orasinya yang berapi-api, membakar semangat rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi pasukan Sekutu pada Pertempuran Surabaya tahun 1945. Pidato-pidatonya yang penuh semangat juang berhasil mengobarkan perlawanan rakyat, menjadikannya simbol keberanian dan patriotisme.