Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi 8+4+5 Senilai Rp16,23 Triliun, Begini Rinciannya!
UPDATES
Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan stimulus ekonomi 8+4+5 sebagai strategi baru menghadapi tantangan global sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Paket kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9).
Mengutip siaran pers Kemenko Perekonomian, stimulus ini disiapkan untuk memperkuat daya tahan ekonomi, mendorong investasi, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga diarahkan untuk memperkokoh fondasi ekonomi Indonesia di masa depan.
ILUSTRASI PENERAPAN STIMULUS EKONOMI 17+8+45
8 Program Akselerasi di 2025
Delapan program diprioritaskan berjalan pada sisa tahun 2025, menyasar berbagai bidang mulai dari penciptaan lapangan kerja bagi lulusan baru, insentif perpajakan, bantuan sosial, hingga percepatan investasi. Program tersebut meliputi:
-
Program Magang Lulusan Baru untuk 20 ribu fresh graduate dengan dukungan anggaran Rp198 miliar.
-
Perluasan PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi 552 ribu pekerja sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe.
-
Bantuan Pangan berupa penyaluran 10 kilogram beras pada Oktober dan November dengan alokasi Rp7 triliun.
-
Subsidi JKK dan JKM bagi pekerja non-upah, termasuk sopir, kurir, dan tenaga logistik.
-
Program Perumahan BPJS Ketenagakerjaan, berupa penurunan bunga kredit perumahan pekerja.
-
Relaksasi SLIK OJK untuk memperluas akses pembiayaan rumah.
-
Program Padat Karya Tunai oleh Kementerian PUPR dan Kemenhub, dengan target 609 ribu penerima manfaat.
-
Percepatan Deregulasi Perizinan Usaha, melalui penerapan PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang perizinan berbasis risiko.
4 Program Lanjutan di 2026
Pemerintah juga menyiapkan empat program yang akan berlanjut hingga 2026, dengan fokus pada keberlanjutan manfaat. Rinciannya mencakup:
-
Insentif PPh Final 0,5% untuk UMKM dengan omzet hingga Rp4,8 miliar per tahun, berlaku hingga 2029.
-
Perpanjangan PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata, dengan anggaran Rp480 miliar.
-
PPh 21 DTP untuk Industri Padat Karya, seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dengan target 1,7 juta pekerja.
-
Perluasan Diskon Iuran JKK dan JKM bagi pekerja informal, termasuk petani, nelayan, pedagang, dan buruh bangunan.
5 Program Penciptaan Lapangan Kerja
Selain itu, terdapat lima program strategis yang difokuskan untuk menciptakan lapangan kerja berskala besar:
-
Koperasi Desa Merah Putih, dengan target pembentukan 80 ribu unit usaha baru di desa.
-
Kampung Nelayan Merah Putih, yang akan dikembangkan di 100 titik awal dengan potensi jangka panjang hingga 4.000 titik.
-
Revitalisasi Tambak di Pantura, mencakup 20 ribu hektare lahan tambak dengan proyeksi serapan 168 ribu tenaga kerja.
-
Modernisasi Kapal Nelayan, dengan pembangunan 1.000 kapal baru berbagai kapasitas, menciptakan sekitar 200 ribu lapangan kerja.
-
Program Perkebunan Rakyat, mencakup penanaman kembali 870 ribu hektare lahan untuk komoditas strategis, dengan potensi menyerap lebih dari 1,6 juta tenaga kerja.
Anggaran dan Dampak
Total anggaran yang dialokasikan untuk stimulus 8+4+5 mencapai Rp16,23 triliun, dengan target menciptakan jutaan lapangan kerja baru serta menjaga daya beli masyarakat.
Airlangga Hartarto menegaskan, stimulus ini dirancang sebagai bagian dari visi pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.