Stimulus Ekonomi Dorong Pertumbuhan dan Jaga Martabat Rakyat
DOUBLECHECK!

Jakarta — Pemerintah menggulirkan lima kebijakan stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif demi menjaga Martabat rakyat. Kebijakan tersebut meliputi diskon transportasi, potongan tarif tol, bantuan pangan, subsidi upah, hingga diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Dokumentasi pribadi milik Gempita Milenial bersama Kantor Komunikasi Kepresidenan
Hal ini disampaikan oleh Fithra Faisal Hastiadi, Tenaga Ahli Utama Bidang Ekonomi Kantor Pengelola Komunikasi Presiden (PCO), dalam forum Double Check yang digelar GEMPITA (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air) bersama PCO, Sabtu (28/6/2025), di Toeti Heraty Museum, Galeri Cemara 6, Jakarta.
Menurut Fithra, stimulus ini bukan sekadar intervensi fiskal, melainkan strategi untuk menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pembangunan. “Kita tidak hanya ingin menyaksikan pembangunan di Indonesia, yang kita inginkan adalah di mana masyarakat menjadi unsur utama di pembangunan tersebut,” ujar Fitrah.
Dokumentasi milik Gempita Milenial bersama Kantor Komunikasi Kepresidenan
Ia menegaskan, meski pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5 persen, tingkat kemiskinan masih relatif tinggi. Karena itu, dibutuhkan pendekatan baru yang lebih inklusif dalam merancang kebijakan ekonomi makro.
Baca Juga: Langkah Nyata Asta Cita, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Transformasi Digital
Lebih lanjut Fitrah menjelaskan kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah saat ini berada pada jalur moderat, atau yang disebut ‘ekonomi jalan tengah’. Tujuannya bukan hanya pertumbuhan, tapi juga peningkatan martabat lewat kesempatan berusaha dan bekerja. Dengan cara ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap warga negara memiliki peluang yang setara untuk terlibat aktif dalam pembangunan.
“Jalan ekonomi yang kita ambil adalah ekonomi jalan tengah. Kita mengambil prinsip kesejahteraan, prinsip kemakmuran, kita jadikan satu. Karena ketika dia bekerja, dia bermartabat. Tujuannya meningkatkan harkat dan martabat masyarakat,” Tambah Fithra.
Perlu diketahui, Diskusi publik yang dimoderatori oleh Roso Daras ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lain, seperti Prof. Arief Anshory Yusuf (Anggota Dewan Ekonomi Nasional) dan Febrio Kacaribu (Dirjen Kementerian Keuangan). Forum ini menjadi ruang klarifikasi berbasis data mengenai siapa yang paling diuntungkan dari kebijakan stimulus ekonomi pemerintah.