Cetak Rekor! Sektor Pertanian Tumbuh Tertinggi Sepanjang Sejarah

DOUBLECHECK!

Kamis, 04 September 2025 | 16:45 WIB
Cetak Rekor! Sektor Pertanian Tumbuh Tertinggi Sepanjang Sejarah
DOKUMENTASI PRIBADI GEMPITA MILENIAL

Jakarta — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 tercatat melambat menjadi 4,87 persen. Namun di tengah perlambatan tersebut, sektor pertanian justru menorehkan capaian historis dengan pertumbuhan mencapai 10,45 persen, tertinggi sepanjang sejarah.

Dokumentasi Pribadi Milik Gempita bersama Kantor Komunikasi KepresidenanDokumentasi Pribadi Milik Gempita bersama Kantor Komunikasi Kepresidenan

Direktur Jenderal Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu, menjelaskan lonjakan sektor pertanian ini didorong oleh perbaikan sistem distribusi pupuk dan penyederhanaan regulasi.

“Ekonomi kita memang melambat 4,87%, ambisi kita jauh lebih tinggi dari itu. Tetapi yang sangat menarik, sektor pertanian belum pernah tumbuh setinggi 10,45%, ini adalah saat pertama kalinya,” ujar Febrio Kacaribu.

Febrio menambahkan, sistem distribusi pupuk yang kini lebih efisien memungkinkan petani mendapatkan pupuk tepat waktu, bahkan melalui pembelian daring pada malam hari. Dampaknya, produktivitas pertanian naik 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Foto-31_11zonFoto-31_11zon

“Penyaluran pupuk tidak lagi lewat banyak peraturan, yang akhirnya penyaluran pupuk di masa tanam dan masa panen langsung. Produksi pertanian kita meningkat 15% dibanding tahun lalu,” katanya.

Penyederhanaan regulasi juga menjadi faktor kunci. Pemerintah memangkas 145 aturan terkait pupuk bersubsidi menjadi satu kebijakan terpadu sehingga proses distribusi lebih cepat dan tepat sasaran.

“Kalau kita terjemahkan, banyak jalan kenaikan produktivitas itu nggak rumit, cukup menghapus 145 peraturan jadi satu peraturan saja,” jelas Febrio.

Baca Juga: Stimulus Ekonomi Dorong Pertumbuhan dan Jaga Martabat Rakyat

Hasil nyata dari kebijakan tersebut terlihat pada stok pangan nasional. Saat ini, Bulog mencatat cadangan beras lebih dari 4 juta ton, meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Stok kita di Bulog lebih dari 4 juta ton karena produktivitas lebih meningkat,” kata Febrio.

Pemaparan ini disampaikan Febrio dalam Diskusi Double Check, Sabtu (28/6/2025) di Toeti Heraty Museum, Galeri Cemara 6, Jakarta. Sebuah forum klarifikasi berbasis data yang diinisiasi oleh GEMPITA (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air) bersama Kantor Pengelola Komunikasi Presiden (PCO).

Di moderatori oleh Roso Daras, dan menghadirkan narasumber lain seperti Prof. Arief Anshory Yusuf (Anggota Dewan Ekonomi Nasional) serta Fithra Faisal Hastiadi (Tenaga Ahli Utama Bidang Ekonomi PCO).

Tag Ekonomi Pertanian Febrio Kacaribu Kementerian Keuangan RI Ekonomi Triwulan 1 2025

Terkini