Kisah Satu Kata di Balik Pidato Bersejarah Presiden Prabowo di PBB
OPINI MUDA
 260920257.jpg)
Presiden Prabowo juga menandatangani PP No 17 Tahun 2025 untuk melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya internet. Kemudian Perpres 81 Tahun 2025 yang memberikan tunjangan bagi dokter spesialis di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan sebesar Rp30,01 juta per orang.
Kini setiap hari, sekitar 25 juta warga Indonesia mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak PAUD, anak sekolah hingga anak santri telah menikmati Makan Bergizi Gratis, segera para guru juga akan dapat MBG.
Pelayanan pemenuhan gizi sebesar ini belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi telah meminta maaf karena kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Pemerintah tengah fokus menginvestigasi seluruh kasus keracunan di beberapa dapur MBG. Segalanya akan dicek dengan teliti.
Badan Gizi Nasional sedang melakukan banyak perbaikan serius terhadap program MBG yang telah melahirkan 278 ribu lapangan kerja baru tersebut. Kritik dan harapan besar dari masyarakat harus betul-betul diperhatikan, demi masa depan anak-anak Indonesia.
Selain MBG, ada juga Cek Kesehatan Gratis. Hingga 19 September 2025, lebih dari 29,8 juta masyarakat Indonesia telah menerima Cek Kesehatan Gratis di 38 provinsi.
Yang menggembirakan 5,9 juta di antaranya adalah anak-anak kita yang berada di 91.185 sekolah. Jumlah ini terus bertambah setiap hari.
Program Cek Kesehatan Gratis ini adalah prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo, dan merupakan yang terbesar dalam sejarah sektor kesehatan Indonesia.
Pemeriksaan kesehatan membuat masyarakat tahu kondisi tubuhnya dan cara menjaganya agar panjang umur.
Program Cek Kesehatan Gratis Presiden Prabowo ini mendapat pujian langsung dari organisasi kesehatan dunia WHO.
Perhatian Presiden terhadap anak-anak dari keluarga miskin ekstrem juga terasa ketika beliau mengunjungi salah satu Sekolah Rakyat pada Kamis, 11 September 2025.
Saat itu beliau berkata mengenang masa lalunya:
"Tempat tidur anak-anak kita di sekolah rakyat bagus, tiap tiga siswa ada satu kamar mandi. Saya dulu di Akademi Militer, 60 orang kamar mandinya yang los gitu, kita mandi pakai gayung."