Jejak Demokrasi: Perjalanan Sejarah Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa

SEJARAH

Kamis, 11 September 2025 | 01:23 WIB
Jejak Demokrasi: Perjalanan Sejarah Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa

Baca Juga: Peran Pahlawan Nasional dalam Merebut Kemerdekaan Indonesia

Pemilu Era Orde Baru: Konsolidasi Kekuasaan

Setelah periode Demokrasi Parlementer yang bergejolak, Indonesia memasuki era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada masa ini, Pemilu tetap diselenggarakan secara berkala setiap lima tahun sekali, dimulai dari Pemilu 1971 hingga Pemilu 1997. Namun, karakteristik Pemilu pada masa Orde Baru sangat berbeda dengan Pemilu 1955 maupun Pemilu pasca-Reformasi.

Salah satu ciri khas Pemilu Orde Baru adalah terbatasnya jumlah peserta. Hanya ada tiga peserta Pemilu yang diizinkan, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Dari ketiganya, Golkar selalu menjadi pemenang mutlak di setiap Pemilu selama 32 tahun Orde Baru berkuasa. Sistem Pemilu pada era ini juga cenderung sentralistik dengan kontrol pemerintah yang kuat. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara tidak langsung oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), bukan melalui pemilihan langsung oleh rakyat seperti saat ini. Hal ini menjadi salah satu perbedaan mencolok dibanding Pemilu era Reformasi.

Pemilu Masa Reformasi: Menuju Demokrasi yang Lebih Terbuka

Tumbangnya rezim Orde Baru pada tahun 1998 membuka jalan bagi era Reformasi, yang membawa perubahan fundamental dalam sistem politik Indonesia, termasuk penyelenggaraan Pemilu. Salah satu reformasi paling krusial adalah diperkenalkannya pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat. Ini adalah perwujudan dari sistem demokrasi yang lebih partisipatif dan terbuka.

1 2 3 Tampilkan Semua
Tag sejarah indonesia pemilu demokrasi reformasi orde baru

Terkini